Tekan butang like tau :)

2 Jun 2013

4 Ayat Peringatan Dari Al-Quran Yang Meredakan Sedih Manusia


Pergantungan dan doa pada Allah sebagai perisai para mukmin


Hati saya kadang-kadang terlalu tisu... Kadang-kadang menjadi terlalu beku. Lagi-lagi pulak masalah hormon perempuan yang selalu saja tak stabil di waktu-waktu tertentu.


Buntunya fikiran bila sedih boleh datang tanpa sebab. Tiba-tiba. Waktu tu, semua pun perkara yang menyedihkan. Orang buat lawak pun saya boleh terasa sedih. Tengok orang sedih, saya pulak jadi terover sedih.


Payahkan?



Bila bersedih, saya yakin semua orang ingin cepat-cepat buang perasaan sedih dari hati yang membelenggu. Bermacam-macam cara manusia sekarang lakukan untuk meredakan kesedihan masing-masing.

  • Ada yang sibuk-sibukkan diri dengan pekerjaan.
  • Ada yang melayan perasaan sedih dengan mendengar lagu.
  • Ada yang lebih suka bercerita kepada orang sana sini untuk melepaskan cengkaman sedih.

Tapi... mampukah kesedihan di buang dengan cara-cara di atas? Kalau mampu sekalipun, hati terubat itu selalunya tak lama.


 Sedih
  
Zaman sekarang berbagai masalah semakin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung kerana ditinggalkan pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. 


Semuanya akan membuatkan jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.


“Sedih!!” merupakan kata-kata menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. 


Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang paling sering dilanda masalah hidup. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak bersedia menghadapinya, tentu jiwa dan fikirannya akan terganggu.


Dan perkara tersebut sudah tentulah menjadi fitrah bagi setiap insan.

...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...


Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya isteri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.


Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari buruan kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kesedihan yang berada pada jiwa dan fikiran mereka.


Jangan Bersedih, Innallaha Ma’ana!

Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (At Taubah: 40)
Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih. Apa yang penting cara kita menghadapi kesedihan.


...Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...


Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan. Tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.


Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Kerana dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.


Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa sedih;


1. Sabar

Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi kesedihan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih mampu menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah:153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal fikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.


2. Adukanlah semua itu kepada Allah

Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (Al Fatihah:5) 
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...

Manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh. Dan seandainya keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.


Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.


3. Positive thinking

Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa sedih yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. 


Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”(Al-Insyirah:5-6)

4. Dzikrullah (Mengingat Allah)

Orang yang sentiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan masalah sebagai satu perkara positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Kerana dengan mengingati Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. 


Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak dapat di mana-mana.

...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...

Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28) 
Berbeza dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada apa-apa menenangkan jiwa-nya untuk jangka masa yang panjang.



Bersabar, berfikiran positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. 


Tak usah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita...




No comments:

Mungkin korang suka cerita dayat yang ni?